Kehilangan
Tak mudah memang mendapatkan teman yang sehati dengan kita. Namun apabila keita mendapatkannya, sulit kali untuk mempertahankan hubungan persahabatan ini.
Ini cerita aku, Khiki Siahaan.
Didalam hidup ini aku memiliki teman spesial, dalam arti Sahabat yang mengerti sifat dan watak ku. Lebih indahnya lagi, mereka menganggap ku adiknya sendiri. Hari hari kami lalui begitu indah, namun sikap egois ku meruntuhkan persahabatan ini, Sikap ku yang sangat pecemburu, sikap lu yang selalu ingin menang sendiri, sikap ku yang selalu ingin dimanjakan mereka. Bukannya mereka gak bisa melakukan apa yang aku mau, tapi mereka ingin mengajarkan ku bagaimana hidup mandiri disaat mereka tidak disamping ku lagi.
Saat ini mereka tidak ada lagi disamping ku, mereka pergi sati per satu untuk mengejar mimpi masing masing. Aku selalu berfikir kalo mereka pergi meninggalkan aku karna sikap egois ku terhadap mereka. Ternyata aku salah, mereka memberikan ku pelajaran yang sangat berharga.
-Bagaimana agar aku bisa hidup mandiri tanpa mereka ??
-Bagaimana agar aku bisa merubah sikap saat aku mendapatkan teman yang lain watak??
-Apa yang akan ku lakukan saat aku safar bahwa aku kehilangan teman yang sangat berarti dalam hidup ku ??
-Apakah aku sedih dan mengurung diri ??
-Apakah aku akan tetap bersemangat dengan hidup yang baru ??
Gak semua keindahan yang selalu ku dapat dari mereka, kadang keindahan yang mereka berikan malah membuat ku semakin bodoh, membuatku menjadi lebih lemah. Mereka memberikan pahit asamnya kehidupan ku karena mereka sayang sama ku, mereka tidak mau sahabat wanita mereka atau adik perempuan satu satunya menjadi lemah dan hanya mengandalkan mereka.
Usia ku saat ini emang masih mudah, dan baru saat inilah aku mengerti kehidupan ini, pahit asam manisnya udah pernah aku rasakan.
Walaupun aku masih belum mampuh menjalaninya sendiri tanpa mereka. Sejujurnya aku sangat sedih kehilangan mereka, aku takut mereka tidak mengingat ku lagi. Karena sayang ku sama mereka melebihi abang kandung, aku takut kehilangan kasih sayangnya, aku takut kehilangan perhatiannya, aku takut kehilangan dirinya.
Untuk kalian, Eben Ezer Siahaan, Ayub Paul Sihombing dan Bintara Tampubolon.
Makasih banyak telah mengajarkan ku artinya hidup, kerasnya kehidupan kita ini. Aku masih ingat aku apa aja yang pernah kalian bilang sama ku.
"jadi anak perempuan itu gak boleh cengeng, jadilah perempuan yang kuat, yang tahan menahankan sakitnya kehidupan. Karna gak semua yang kami kasih untuk mu adalah yang terindah untuk mu"
"suatu saat. dimana saat kau jauh dari kami, jangan pernah melihat kebelakang untuk kembali. Langkahkan kakimu melangkah maju, jadikan masalalu mu motivasi hidup mu"
"kehidupan itu memang harus berubah, tapi tidak berubah jadi batmen"
Itu semua motivasi kalian.
Saat kata kata yang paling sedih.
"babe kalo udah sukses jangan lupa anggi ya be.."
"bodo kali kau, kalo sukses aku nanti ku bantu kau bangkit anggi"
"Yub, kalo aku terjatuh nanti bantu aku ya"
"ku ulur tangan ku untuk mu, melangkah sama sama kita untuk maju"
"hidup ku aneh ya bang, kelihatannya aja aku kaya. tapi ternyata aku miskin kebahagiaan"
"itulah hidup gak ada yg sempurna, jangan pernah kau berfikir selalu bisa mengandalkan kami. Suatu hari nanti kita pasti berpisah, jadi kau harus belajar kuat"
Ada yang masih ingat siapa aja yang pernah bilang ini sama ku ??
Sekarang kita berjauhan, aku punya teman baru disini tapi sifatnya tidak seperti mereka. Aku belajar hidup mandiri di rantau ini, aku belajar hidup kuat disini, aku belajar banyak hal sejak jauh dari mereka.
Terkadang hati ku masih sedih karna merindukan mereka, tapi aku harus belajar hidup kuat.
Untuk abang abang aku, maaf karna selama ini aku masih cengeng, tapi aku berusaha besar agar aku bisa menjadi wanita besi yang kalian mau.
Anggi sayang kalian.....
Komentar
Posting Komentar